Jembatan Kenangan
Disuatu daerah
tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir perkenalkan nama saya Tasya.
Saya memiliki sahabat bernama Yura, Annisa dan Moza. Kami bersahabat sebatasnya
saja namun kami sudah sangat dekat bagaikan sudah lama bersahabat. Saat
ini kami sedang bersekolah di SMP Negri 1 Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir
tepatnya masih duduk dikelas delapan empat serta waktu itu pada bulan Ramadan.
Setiap pulang sekolah kami berempat selalu pulang
bersama-sama dan kami selalu ke jembatan di RT9 (Sembilan). Kami selalu jalan
kaki menuju tempat tersebut. Jembatan itu kami jadikan tempat untuk berkumpul
bercanda gurau serta melukis bersama. Pada saat itu waktu telah menunjukkan
pukul 13.00 wib.
Pemandangan saat itu sangat indah sekali. Pohon-pohon
yang tumbuh disekitran sungai menambah keasrian karena warna hijau yang begitu
indah dipandang oleh mata. Angin yang berhembus begitu sendu,
seolah-olah membelai lembut hati kami pada saat itu.“Kemudian kami semua duduk
di jembatan.”
“Teman-teman
ayo kita duduk di jembatan ini saja” kata Tasya.
“Ayoo”
sambung teman-teman lainnya.
“Kalian
ingin menggabar tentang apa?” tanya Yura.
“Hehe
rahasia dong” kami sembari tertawa mendengar pertanyaan Yura.
“Ya
sudah kalo gitu, saya menggabar juga deh” sahut Yura dengan nada kesal.
Setelah
itu …
“Hei
kalian jauh-jauh sana duduknya, biar kalian tidak bisa lihat gambar
masing-masing!” Ujar Tasya sambil tersenyum mengejek).
Lalu beberapa menit kemudian , gambar kami siap juga
akhirnya. Berbagai macam gambar yang telah kami buat
sebelumnya. Pada saat itu kami saling bertukar gambar, supaya bisa disimpan dan
dipajang didalam kamar masing-masing sebagai kenang-kenangan menggambar
bersama.
“Kita
tukaran gambar yukk” kata Moza.
“Haha,
tapi gambar saya jelek” sahut Tasya.
“Aduh….
Apalagi gambar milik saya” kata Yura.
“Boleh
kok tapi ya seperti ini harus bisa terima apa adanya” (Annisa sambil
tertawa terbahak-bahak melihat karyanya sendiri).
“Oh
ya…. teman-teman, saya punya ide nih, bagaimana besok kami bawa kertas warna
warni yang terbuat dari kertas kilat kemudian kita dipotong kecil-kecil
bagaimana menurut kalian setuju ngak?” Tasya mengajukan pendapat.
“Untuk
apa Wid?” sahut Moza.
“Hehe
ada tu pokoknya kalian bawa saja dan buat malam ini dirumah masing-masing dan
jangan lupa bawa lagi ketempat ini ,besok saya akan jelaskan!” (Tasya
berbicara sambil tersenyum dengan manja).
“Oke
deh sip” (sahut teman-teman semuanya bersemangat untuk menunggu hari esok).
Setelah itu mereka pulang kerumah
masing-masing dan dirumah saya membuat kertas kecil-kecil. Dalam
hati saya berkata-kata betapa senangnya hatiku dan rasanya tidak sabar lagi
menunggu hari esok. Harapan saya pada saat itu hanya satu ingin menyatukan
ikatan persahabatan satu sama lain agar lebih akrab lagi. Waktupun telah larut
malam sekali akhirnya saya memutuskan untuk tidur.
Keesokan paginya kami pergi ke sekolah seperti
biasanya. Kemudian sepulang sekolah saya dan teman-teman ke jembatan itu lagi.
Lalu kami keluarkan kertas kecil-kecil tersebut. Kemudian kami terbangkan saat
angin berhembus kencang. Saya, Annisa, Yura dan Moza menggenggam kertas
kecil-kecil itu, tetapi didalamnya terdapat sebuah harapan.
Harapan saya saat itu, adalah “Saya …. berharap Yura, Annisa
dan Moza tetep menjadi sahabatku untuk selama-lamanya sampai akhir masa. Namun
harapan Yura, Annisa dan Moza saya tidak mengetahui karena saat itu harapannya
hanya didalam hati hehe. Jikalau saya bisa membaca hati mereka saat itu mungkin
akan lebih menyengkan lagi, karena itu sangat mustahil haha.”
“Lalu
kami berhitung bersama-sama.”
“Satu….!
“Dua
.……!
“Ti……ga………....!!!
“Yei……,
lempar…. teman-teman (seketika kami tertawa secara bersamaan).
Setelah
kami lemparkan secara bersamaan kertas kecil-kecil itu terbang menuju arah
angin laut. Subahaallah begitu indah sekali, kertas kecil-kecil yang telah kami
lemparkan tadi, kemudian kertas tersebut terbawa angin. Kertas kecil-kecil yang
kami buat berwarna-warni itu terbang terbawa angin begitu memesona sekali.
Bertapa bahagianya hati kami saat itu.
“Hei
teman-teman lihat itu! kertasku cantik bukan yang berwarna merah?” kata Annisa
(begitu bahagia melihat kertas milik dia terbang terbawa angin begitu indah
dipandang oleh mata).
“Huuuu!!!
masih kerenan kertas saya dong warna biru” sambung Moza (sambil tersenyum).
“Elehh,
kertas sayalah yang nyatanya cantik sekali seperti saya!” (Sembari Yura
tertawa bahagia).
“Huuuu,
perasaanmu saja mel!” (Kami tertawa mengejek Yura).
“Sudahlah
teman-teman semua jangan bertengkar, kertas kalian memang sangat bagus-bagus
sekali dan begitu istimewa. Seharusnya kalian saling bangga karena warna yang
kalian milki tidak akan berarti tanpa ada warna yang lainnya. Jadi seperti
itulah persahabatan kita sampai kapanpun tidak akan sirna dimakan oleh waktu,
walaupun kita suatu hari nanti terpisah setidaknya kita pernah mengukir
kenangan yang indah.”
“Iya
benar sekali itu Wid” (Yura mengangguk setuju).
“Iya….
Saya juga setuju Wid!” sahut Moza.
“Iya….
Wid saya juga setuju!, semoga kami tetap seperti ini ya teman-teman”
sahut Annisa (berteriak dengan semangat).
“Oke
siapp Sa... ! (kami semua berteriak setuju).
“Ya
sudah, sebaiknya kita pulang kerumah masing-masing lagi ya karena ini sudah
lewat pukul 13.00 wib.
“Okee…
sampai jumpa di sekolah besok teman-teman semunya!” sahut Tasya (sambil
tersenyum).
“iya…
(Annisa,Yura dan Moza serentak mengucapkannya).
Pada saat itu kami sepakat jembatan RT.09 (Sembilan)
sebagai saksi mata yang nyata, karena di jembatan itulah banyak menyimpan
kenangan begitu indah yang telah kami lalui bersama. Maka dari pada itu kami
mengatakan bahwa jembatan tersebut kami beri nama dengan “Jembatan Surabaya”
yang artinya Jembatan kenangan sahabat yang mempunyai banyak cerita, entah
mengapa kami menyebutnya dengan sebutan jembatan Surabaya saat itu. Sehingga
sampai saat ini kami menyebutnya sebagai jembatan kenangan yang kami jadikan
“Kenangan terindah”.
Keindahan alam bukan dilihat dari pemandangannya,
namun dirasakan oleh suasannya. Kalau beranggapan cinta itu indah, sadarilah
bahwa persahabatan itu lebih indah.
~ Selesai ~
Cerpen ini spesial untuk sahabatku yang berulang tahun
Komentar
Posting Komentar
Salam literasi :)